Translate

Memahami bahasa tubuh (body language).

Pada saat dua orang berdiskusi mereka cenderung akan memusatkan diri pada apa yang sedang dibicarakan, dan tidak begitu waspada terhadap gerakan tubuh masing-masing, sehingga ketika yang seorang memaksakan diri mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri (saat membela diri), bahasa tubuhnya akan tidak sinkron dengan yang disampaikannya. Tubuh selalu melayani perasaan dan pikiran. Metabolisme dalam tubuh juga sangat berdedikasi pada pikiran dan perasaan. Itulah sebabnya ketika merasa takut, napas jadi tertahan, wajah menjadi pucat karena aliran darah ke muka berkurang. Ketika marah suara menggigil, tangan menggenggam dan mungkin badan jadi gemetar. Tubuh memang melayani pikiran dan perasaan secara jujur. Ketika orang tidak jujur, berbohong tubuh tidak siap dan tetap menyampaikan ketidakjujuran. Mulut menyatakan “Ya” tetapi kepala agak menggeleng, dan bukannya mengangguk. Untuk memahami bahasa tubuh tidak ditafsirkan secara terpisah pisah, melainkan ditafsirkan secara keseluruhan. Selain lebih akurat, juga tidak mudah terkecoh oleh rekayasa lawan bicara. 58% makna yang ditangkap oleh mitra bicara adalah dari bahasa tubuh, Intonasi dalam berbicara mendukung 35% makna, sedangkan kata kata yang disampaikan hanya memberi makna sebesar 7%. Jika kita telah dapat mengelola dengan baik bahasa tubuh dan intonasi bicara, 93% maksud kita dapat tersampaikan.

Dinamika gerak mata.
  1. Intensitas pandangan mata lebih dari 60% menunjukkan bahwa mitra bicara tertarik dengan yang anda sampaikan.
  2. Intensitas padangan mata lebih dari 80% menunjukkan bahwa mitra bicara tertarik secara seksual kepada anda.
  3. Pandangan langsung secara terus menerus menunjukkan bahwa mitra bicara akan bersikap agresif.
  4. Penghindaran tatapan mata langsung atau objek yang dilihat secara mendadak menunjukkan bahwa mitra bicara menyembunyikan sesuatu.
  5. Kedipan cepat, adalah proses mempersiapkan argumen, siap untuk bertahan dan kemungkinan tidak setuju dengan yang anda sampaikan
  6. Pada orang yang tidak kidal, gerakan mata ke kiri atas menunjukkan bahwa mitra bicara sedang mengingat sesuatu (bentuk gambar/visual).
  7. Gerakan mata ke kiri mendatar menunjukkan bahwa mitra bicara sedang mengingat sesuatu (bentuk suara/audio).
  8. Gerakan mata ke kiri bawah menunjukkan bahwa mitra bicara sedang berdialog dengan dirinya sendiri (mengomentari dalam hati).
  9. Pada orang yang tidak kidal, gerakan mata ke kanan atas menunjukkan bahwa mitra bicara sedang merekayasa (mengarang) sesuatu (bentuk gambar/visual).
  10. Gerakan mata ke kanan mendatar menunjukkan bahwa mitra bicara sedang merekayasa (mengarang) sesuatu (bentuk suara/audio).
  11. Gerakan mata ke kanan bawah menunjukkan bahwa mitra bicara sedang merasakan atau mensinkronisasikan perasaannya dengan apa yang sedang didengar, dikatakan atau dipikirkan.
Dinamika gerak kepala.
  1. Orang cenderung menoleh, membuang muka bila tidak suka terhadap sesuatu yang berada didepannya (karena takut, malu, jengkel, terhadap seseorang atau sesuatu).
  2. Mencondongkan kepala kearah mitra bicara menunjukkan persetujuan dan ketertarikan dengan yang sedang dibicarakan.
  3. Memiringkan kepala dan melihat dari samping (melirik) menunjukkan curiga dan tidak percaya dengan mitra bicara.
  4. Menoleh kekiri dan kekanan menunjukkan orang tersebut sudah tidak konsentrasi dan ingin menyudahi pembicaraan.
Dinamika gerak tangan.
  1. Tangan terbuka dan menghadap keatas menunjukkan orang yang mau menerima dan terbuka terhadap ide, gagasan, usulan atau isi pembicaraan.
  2. Tangan di saku menunjukkan ada yang sedang disembunyikan, demikian juga bila telapak tangan disembunyikan pada sesuatu.
  3. Jari jari yang menggenggam menunjukkan sedang dalam keadaan tegang, tidak nyaman, atau bahkan hati sedang panas.
  4. Tangan menutup mulut, hidung atau memegang telinga menunjukkan ada sesuatu yang disembunyikan.
  5. Jari jari membentuk kerucut menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi.
  6. Jari jari mengetuk pipi/dagu menunjukkan sedang mempertimbangkan.
  7. Jari mengetuk meja menunjukkan sudah bosan dengan pembicaraan.
  8. Tangan diatas meja menunjukkan kesiapan untuk melakukan persetujuan.
  9. Tangan dibelakang punggung, menunjukkan keinginan untuk mengontrol dan menguasai keadaan.
Dinamika gerak tubuh.
Bila tubuh condong ke arah mitra bicara menunjukkan ketertarikan terhadap pembicaraan, demikian sebaliknya.

Dinamika gerak kaki.
  1. Kaki yang bersilangan ketika berbicara menunjukkan bahwa orang tersebut merasa terisolasi.
  2. kaki yang bersilangan ketika duduk menunjukkan bahwa orang tersebut kurang siap menerima ide dari mitra bicara.
  3. Ujung kaki yang mengarah kesamping menunjukkan tidak setuju.
  4. Ketukan telapak kaki ke lantai menunjukkan kebosanan atau sudah tidak sabar untuk mengemukakan pendapatnya.
Dinamika nada dan kecepatan berbicara.
  1. Nada bicara yang rendah, dengan kecepatan rendah, apalagi bila ditambah dengan tekanan tekanan pada bagian bagian tertentu pada kalimat yang disampaikan menunjukkan orang tersebut penuh percaya diri dan merasa memegang kendali.
  2. Nada tinggi dengan kecepatan tinggi menunjukkan kontrol diri yang kurang karena emosi, cemas, marah atau karena senang sekali.
Sinyal penolakan.
Kepala ditarik menjauh kebelakang, tatapan mata sangat kurang bahkan sering melirik kesamping kiri dan kanan. Mungkin mengetuk jari ke meja, tangan dan kaki bersilangan dan arah kaki menyamping, seluruh tubuhnya juga condong menjauhi mitra bicaranya.

Sinyal penerimaan.
Posisi seluruh tubuh lebih rileks dan terbuka. Tangan tidak menggenggam, padangan mata sering langsung dalam waktu yang agak lama. Kepala banyak mengangguk dan condong kearah mitra bicara, demikian juga tubuhnya. Tangannya mungkin diatas meja dengan keadaan terbuka dan santai. Ujung jari kakinya mengarah kepada mitra bicara, mungkin beberapa kali mengetuk ngetuk pipinya dengan jari sebagai tanda sedang mempertimbangkan apa yang disampaikan oleh mitra bicaranya.

Sinyal kesiapan untuk menyetujui.
Posisinya sama dengan sinyal penerimaan, kontak mata lebih sering bahkan lebih dari 60%. Sering tersenyum sambil menganggukkan kepala, khususnya pada bagian kalimat atau pada kata tertentu yang disetujuinya.

Sinyal kecurigaan.
Mungkin tangannya dimasukkan ke dalam saku baju atau saku celana atau disembunyikan di bawah sesuatu (map, meja dll). Posisi tubuh menolak akan cenderung menjauh, wajah tidak menghadap ke mitra bicara sering agak mengarah ke samping atau menelusuri bagian-bagian tubuh mitra bicara dan tatapan mata tidak langsung. Berkali kali menggunakan tatapan melalui sudut mata, karena wajahnya menghadap ke samping.

Sinyal ketidakjujuran.
Pada umumnya orang yang berbohong akan sering menghindari tatapan mata secara langsung, akan memandang ke arah lain ketika mengucapkan bagian yang paling besar dari kebohongannya. Kadang kadang tangannya akan menutupi mulut, memegang hidung atau memegang telinga. Beberapa gerak tubuhnya tidak sinkron dengan apa yang diucapkannya, kepalanya akan menjauh jika ia menganjurkan sesuatu atau sebaliknya. Duduknya tidak nyaman dan cenderung untuk banyak bergeser.

Daftar bacaan :
  • “Persuasi Efektif dengan bahasa Hipnosis ”, Purnawan EA.
  • “Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain”, Dale Carnegie.
  • “The Art of Subconscious communication”, Adi W. Gunawan.
  • “Neuro linguistic programm (NLP)”, Rizal Fahlevi Hasibuan.

0 komentar: