MEMBACA DUA KALIMAT SYAHADAT

MENDIRIKAN SHOLAT

MENUNAIKAN ZAKAT

MENJALANKAN PUASA DI BULAN RAMADHAN

MENUNAIKAN IBADAH HAJI BAGI YANG MAMPU

Translate

Tampilkan postingan dengan label Tentang Tasikmalaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Tasikmalaya. Tampilkan semua postingan

Obyek Wisata Situ Gede

    1. Sekilas Objek Wisata
    2. Salah satu sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal yang dapat

Taman Rekreasi Mangkubumi Indah


    Objek wisata ini terletak di Jl. A.H. Nasution / Singaparna, kurang lebih 6 km dari pusat kota. kondisi alamnya yang sejuk dan alami membuat suasana tenang untuk para pengunjung, taman rekreasi ini dilengkapi kolam renang, panggung hiburan, hotel restoran, kantin, area bermain anak-anak, sepeda air, gazebo, mushola dan gedung pertemuan serta are parkir yang luas. Taman rekreasi kurang lebih 5 Ha. Rata-rata tingkat kunjungan wisatawan 42.260 orang/tahun.

Gunung Galunggung


Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 m di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya Berlokasi di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Tasikmalaya. Setelah terakhir meletus pada Tahun 1982, Panorama alam di sekitar Gunung Galunggung saat ini sangat mempesona. Kawah yang dulu memuntahkan lahar panas, pasir dan bebatuan, kini telah berwujud menjadi semacam danau luas, bening, berair dan tenang serta dikelilingi hutan hijau yang asri

Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain: obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektar dibawah pengelolaan Perum Perhutani, berupa air terjun dan kawah. Pengunjung diijinkan mengunjungi kawah Galunggung, dan dapat mencapai kawah dengan meniti tangga permanen dengan jumlah anak tangga sebanyak 620 buah. dan kawah ini bisa dijadikan tempat wisata rekreasi air dan tempat pemancingan.
Tangga Menuju Kawahkawahwarung
Obyek wisata lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air serta tersedia juga tempat bermain anak, panggung hiburan, saung ranggon tempat botram (makan-makan), kios wisata, juga arena camping.

kolamrenang

Bak Rendam
Untuk menuju kawasan Galunggung, terdapat tiga alternatif jalan yang dapat ditempuh, yaitu :
  • Dari arah Bandung lewat Ciawi, di depan Pasar lama Indihiang, belok ke arah kanan + 12 km.
  • Dari arah Bandung lewat Ciawi, setelah jembatan Cikunir (Singaparna) belok ke arah kiri + 14 km
  • Dari pusat kota Tasikmalaya langsung ke arah Barat lewat Jl. Bantar-Tawangbanteng, + 17 km
gasebo Kebanyakan pengunjung obyek wisata Galunggung adalah wisatawan lokal, sementara wisatawan dari mancanegara masih dibawah hitungan 100 orang rata-rata per tahun. Rata-rata wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Gunung Galunggung berjumlah 213.382 orang per tahun.

Melihat potensi dayatarik yang mungkin digali, serta posisi geografis yang cukup strategis, serta memiliki kekhasan dari kondisi alamnya obyek wisata Gunung Galunggung cukup potensial untuk dijual kepada wisatawan mancanegara. Namun obyek wisata tersebut belum dikemas dalam paket wisata yang profesional.
Masih banyak peluang obyek dan dayatarik wisata yang dapat digali dari Gunung Galunggung, mengingat fasilitas yang tersedia saat ini masih minim, sehingga masih terbuka luas untuk dikembangkan. Peluang investasi dalam rangka pengembangan obyek wisata Gunung Galunggung dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Perlu ada penataan infrastruktur transportasi yang menjamin lancarnya pengunjung ke luar masuk obyek wisata.
  • Kapasitas obyek wisata Cipanas perlu diperbesar dengan menambah daya tarik lain.
  • Obyek wisata Gunung Galunggung potensial dibangun tempat peristirahatan.

Peta Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya

1.PAGERAGEUNG PONPES Suryalaya, Pondok Inabah, Situs Cakrabuana, Geger Sunten 2. SUKARESIK Cipanas Cipacing 3. JAMANIS Rest Area 4. RAJAPOLAH Pusat Kerajinan 5. CISAYONG Arena Domba Laga 6. SUKARATU Obyek Wisata Gn.Galunggung 7. PADAKEMBANG Curug Citiis 8. SUKARAME Makam KHZ.Mustofa 9. MANONJAYA Mesjid Kuno manonjaya, Komplek Makam Tanjungmalaya (Para Bupati Sukapura), Produsen Bedog Galonggong, Jembatan Kuno Cirahong, Situs Gimbal dan Cilangkap 10. CINEAM Situs Kabuyutan Nagaratengah, Situs Makam Rd.A.Dewi Sartika 11. SUKARAJA Museum Sukapura, Batik Sukaraja, Makam Baginjing 12. PARUNG PONTENG Cipanas Cigunung 13. SALOPA Situs Bumi Rongsok, Curug Cimanintin 14. CIBALONG Goa Rangga Wulung, Cipanas 15. CIKATOMAS Goa Cupu Agung, Goa Hulu Kuya 16. KARANGNUNGGAL Goa Malawang, Goa Arca & Goa Wayang 17. PANCATENGAH Goa Nyai & Goa Ciodeng, Taman Batu Jesper 18. CIKALONG Pantai Karangtawulan, Pantai Cimanuk, Pantai Sindangjaya Pantai Padabumi, Pantai Kalapa Rea, Lokasi Ziarah Syech Zaenudin dan Garuda Ngupuk Goa Parat dan Goa Lalay, Goa Cimaranggi 19. CIPATUJAH Pantai Cipatujah, Cipanas Cipatujah, Pantai Bubujung, Lokasi Ziarah Joglo, Goa Sarongge, Makam Ambu Hawuk, Curug Dengdeng, Pantai Sindangkerta/Taman Lengsar, Pantai Pamayangsari 20. BANTARKALONG Lokasi Ziarah Pamijahan, Lokasi Ziarah Panyalahan, Goa Safarwadi, Imah Sunda 21. CULAMEGA Situ Denuh Kabuyutan/Situs Denuh, Goa Potong Kujang, Goa Binuang, Goa Cukuda Hilang 22. BOJONGGAMBIR Perkebunan Teh 23. SODONGHILIR Goa Daha, Makam Syech TB.Anggariji 24. TARAJU Situs Kaputihan, Agrowisata Perkebunan Teh dan Situ Cilangla, Goa Dasarongga 25. PUSPAHIANG Lokasi Ziarah Tumenggung 26. TANJUNGJAYA Lokasi Ziarah Prabu Linggaswatu, Situ Sanghiyang 27. SALAWU Lokasi Adat Kampung Naga, Situs Kertanudin, Curug Panoongan 28. CIGALONTANG Curug Ciparay 29. LEUWISARI Prasasti Gegerhanjuang 30. SARIWANGI Malaganti Center 31. SUKAHENING Air Tujuh Rasa 32. CIAWI Cipanas Gajawong, Cipanas Pamoyanan, Imah Tasik (Rest Area) 33. KADIPATEN Kawah Karaha Air Tujuh Rasa

Sejarah Tasikmalaya

Oleh: Ietje Marlina
[Kenging Nyutat ti SundaNet.com]

Sebelum ibukota Kabupaten Sukapura berkedudukan di Tasikmalaya, kota ini merupakan sebuah afdeeling yang diperintah oleh seorang Patih Lurah (Zelfstandige Patih). Waktu itu namanya Tawang atau Galunggung. Sering juga penyebutannya disatukan menjadi Tawang-Galunggung. Tawang sama dengan "sawah" artinya tempat yang luas terbuka, dalam Bahasa Sunda berarti "palalangon".

Ada pendapat lain yang menerangkan arti Tasikmalaya, yaitu berasal darikata "tasik" dan "laya", artinya "keusik ngalayah", maksudnya banyak pasir di mana-mana, mengingatkan kejadian meletusnya Gunung Galunggung Oktober 1822, yang menyemburkan pasir panas ke arah Kota Tasikmalaya. Keterangan kedua menyebutkan bahwa Tasikmalaya berasal dari kata "Tasik" dan "Malaya". Tasik dalam bahasa Sunda berarti danau, laut dan Malaya artinya nama deretan pegunungan di Pantai Malabar India.

Menurut Buku Pangeling-ngeling 300 Tahun Ngadegna Kabupaten Sukapura dan keterangan R.Yudawikarta, bahwa Sareupeun Cibuniagung berputera Entol Wiraha yang menikah dengan Nyai Punyai Agung, seorang pewaris dari Negara Sukakerta, dan Entol Wiraha diangkat menjadi Umbul di Sukakerta. Waktu Wirawangsa, putra Entol Wiraha menjadi umbul Sukakerta, Bupati Wedana di Priangan dipegang oleh Dipati Ukur Wangsanata.

Pada tahun 1628/1629 Dipati Ukur mendapat perintah dari Sultan Agung untuk menyerang Batavia bersama-sama tentara Mataram dibawah pimpinan Tumenggung Bahurekso. Dipati Ukur membawa sembilan umbul (Pemimpin Daerah), diantaranya umbul dari Sukakerta, Wirawangsa. Penyerangan yang berakhir dengan kegagalan itu menyebabkan Dipati Ukur dikejar-kejar tentara Mataram. Menurut salah satu versi dari penangkapan Dipati Ukur, yaitu pendapat K.F. Holle; bahwa ada tiga umbul yang ikut dalam penangkapan, yaitu Umbul Sukakerta Ki Wirawangsa, Umbul Cihaurbeuti Ki Astamanggala dan Umbul Sindangkasih Ki Somahita.

Atas jasa-jasanya, ketiganya diangkat menjadi mantri agung di tempatnya masing-masing. Ki Wirawangsa diangkat menjadi Mantri Agung Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha pada tahun 1674. R.Tg. Wiradadaha I yang berjasa dalam mendirikan Kabupaten Sukapura wafat dan dimakamkan di Pasir Baganjing. R.Tg. Wiradadaha I berputra 28 orang dan digantikan oleh putranya yang ketiga, R. Djajamanggala dengan gelar Tumenggung Wiradadaha II, serta dikenal pula sebagai Dalem Tambela yang meninggal pada tahun 1674. Sebagai penggantinya untuk menjadi bupati adalah adiknya, R. Anggadipa, putra keempat R.Tg. Wiradadaha I, karena putra Dalem Tambela yang berjumlah 8 orang belum cukup umur untuk menggantikannya.

Nama R. Anggadipa I setelah menjadi bupati diganti menjadi R.Tg. Wiradadaha III yang memerintah dari tahun 1674 hingga 1723. Pada masa itu kemajuan agama dipentingkan sekali, karena adanya anjuran dari Sjeh Abdul Muhyi di Pamijahan yang menjadi perintis Agama Islam di Kabupaten Sukapura. Dalam memegang pemerintahan, R.Tg. Wiradadaha III dibantu empat orang puteranya yang masing-masing mempunyai pembagian kerja. Adanya pembagian kerja ini membuat R.Tg. Wiradadaha III terkenal sebagai Bupati Sukapura terkaya. Selain itu memiliki putra terbanyak 62 orang, sehingga lebih dikenal dengan nama Dalem Sawidak.

Pada tahun 1900 Bupati Sukapura XII, R.T. Wirahadiningrat yang memerintah dari tahun 1875 hingga 1901 mendapat Bintang Oranye Nasau, dari pemerintah Hindia Belanda yang menjadikan namanya dikenal sebagai Dalem Bintang. Pada tahun itu pula ibukota Sukapura dipindahkan dari Manonjaya ke Tasikmalaya. Adapun yang melaksanakan perpindahan ibukota adalah penggantinya, yaitu R.Tg. Wiriaadiningrat, Bupati Sukapura XIII. Ada beberapa alasan dipindahkannya ibukota Kabupaten Sukapura ke Tasikmalaya, di antaranya karena daerah Tasikmalaya yang lebih dekat ke Galunggung termasuk daerah yang subur sehingga baik untuk penanaman nila, disamping itu daerah kota Tasikmalaya lebih luas, datar dan indah dibandingkan Manonjaya.

Pada tahun 1942, penjajahan Belanda berakhir diganti dengan pemerintahan militer Jepang. Karena adanya peraturan pengumpulan beras dari pemerintahan Jepang, pernah muncul pemberontakan para santri di pasantren Sukamanah yang dipimpin seorang ulama besar, K.H.Z. Mustofa yang dibela Bupati R.T. Wiradiputra.

Inilah sebagaian kecil dari catatan mengenai Sejarah Sukapura atau yang kini lebih dikenal dengan nama Tasikmalaya.

Sumber: Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat, Tahun 2000